√ Pengertian Microphone: Fungsi, Cara Kerja, Jenis-jenis dan Gambar Mic

Pengertian microphone adalah perangkat elektronika yang mampu mengubah energi gelombang suara menjadi energi listrik. Pada setiap jenisnya, terjadi perubahan energi yang berbeda-beda tetapi bagian utamanya tetap sama, yakni diafragma yang bisa menghasilkan suara. Dalam dunia elektronika, keberadaan microphone sangat penting karena berkaitan dengan alat komunikasi.

Tidak hanya berdiri sendiri, perangkat satu ini juga berhubungan dengan alat lainnya, seperti radio, telepon interkom, telepon, walkie talkie, dan sejenisnya. Sebenarnya, sinyal listrik yang dihasilkan terbilang cukup rendah sehingga apabila ingin memunculkan sinyal listrik maksimal perlu menggunakan bantuan amplifier. Lewat amplifier itulah suara microphne bisa lebih keras.

Pengertian Microphone

Pengertian Microphone

Pengertian microphone adalah alat pengeras suara yang berjenis transduser, yakni mampu mengubah energi akustik (gelombang suara) menjadi sebuah sinyal listrik. Keberadaannya banyak diaplikasikan pada perangkat lainnya seperti alat perekam, alat pengudaraan (televisi, radio, telepon), dan juga alat bantu dengar.

Istilah microphone pertama kali diperkenalkan dalam bahasa Yunani, yakni berasal dari kata mikros (kecil) dan fon (suara). Penemuan awal perangkat ini memberikan banyak pengaruh dalam dunia elektronika. Meskipun pada awalnya perangkat ini hanya difungsikan sebagai alat bantu dengar, seiring perkembangannya, ada banyak fungsi lain yang bisa diperoleh.

Pengertian microphone menurut para ahli

  • Menurut Barry wulad (2003:5), mikrofon adalah suatu alat atau komponen
    elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik
    (gelombang suara) ke energi listrik (sinyal audio).

Sejarah Microphone

Sejarah Microphone

Penemuan awal microphone dimulai dengan hasil konversi milik Sir Charles Wheatston. Karya pertama buatannya tersebut diberi nama dengan microphone frasa yang dapat mengantarkan pada penelitian selanjutnya untuk menemukan teknologi terbaru. Pada masa itu, bentuk microphone masih sangat primitif dan belum dapat digunakan secara teknis.

Lalu, pada tahun 1827, ilmuwan berasal dari US berhasil membuat microphone yang dapat dimanfaatkan sebagai pemancar suara telepon. Penemuan tersebut tentunya memberikan dampak yang sangat besar dalam dunia elektronik dan komunikasi. Hingga akhirnya pada tahun 1876, Thomas Alfa Edison berhasil membuat microphone praktis pertama yang bisa berdiri sendiri.

Kajian dan penelitian terus dilakukan hingga mampu menghasilkan microphone elektrik dengan tingkat kesensitifan yang tinggi. Produksi alat tersebut juga sudah dilakukan dalam jumlah besar-besaran setiap tahunnya dengan harga rendah. Dengan harga tersebut, banyak orang-orang yang bisa menikmati pengeras suara dengan mudah.

Baca Juga  √ Pengertian Speaker: Fungsi, Jenis, Perbedaan Speaker Aktif dan Pasif

Fungsi Microphone

Fungsi Microphone

Sebagai alat yang mampu mengubah energi akustik menjadi energi elektronik, pengertian microphone memiliki fungsi sebagai alat untuk mengeraskan bunyi lemah. Urutan fungsinya adalah dengan menambahkan amplifier agar suara berintensitas rendah bisa langsung naik lebih keras. Apapun jenis microphone yang digunakan, suara hanya bisa keluar apabila menembus diafragma.

Dunia pengudaraan seperti penyiaran dan telekomunikasi sangat membutuhkan perangkat satu ini demi menunjang kelancaran akses. Agar penggunaannya bisa maksimal, memilih microphone yang sesuai dengan kebutuhan adalah hal yang tepat. Hal ini karena meskipun cara kerja dari masing-masing jenis hampir sama, tetap saja suara yang dihasilkan berbeda-beda.

Jenis-jenis Mic

Jenis-jenis Mic

Ada beberapa jenis microphone sejak pertama kali ditemukan, adapun disetiap jenis tersebut memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1. Microphone Liquid

Alexander Graham Bell dan Thomas Watson berhasil menemukan microphone liquid yang menjadi dasar awal perkembangan microphone. Ciri dari microphone ini memang menggunakan cairan liquid berupa logam. Di dalam cairan liquid tersebut ditambah dengan air dan juga asam sulfat.

Keberadaan microphone liquid tidak benar-benar digunakan secara fungsional karena memang masih menjadi salah satu percobaan. Percobaan tersebut dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam cairan hingga dapat menarik gelombang diafragma. Nantinya, getaran yang terjadi mampu menimbulkan suara meskipun sangat rendah.

2. Microphone Karbon

Microphone ini merupakan mikrophone jenis karbon yang di dalamnya berisi bahan logam dengan letak di bagian ujung berbentuk silinder. Cara kerja dari microphone ini menggunakan sistem resistansi variabel, yakni mengandalkan penghubung diafragma dengan beberapa butir karbon yang tersimpan di dalam microphone.

Secara keseluruhan, microphone karbon berisi berbagai karbon halus yang masing-masing terletak di dua buah plat. Plat yang pertama berperan sebagai elektroda statis sedangkan plat yang kedua berperan sebagai diafragma. Antara kedua plat tersebut nantinya akan mampu menghasilkan suara yang lebih keras.

3. Microphone Reluktansi Variabel

Jenis kedua adalah microphone reluktansi variabel yang terbuat dari bahan magnetik. Karena terbuat dari bahan magnetik, cara kerjanya juga mengikuti sistem diafragma magnetik, yakni mengikuti tekanan diafragma di dalamnya. Apabila tekanan udara naik, maka celah udara dan reluktansi akan berkurang, lalu menghasilkan suara lebih keras.

Baca Juga  √ PENGERTIAN CCTV: Fungsi, Jenis2, Cara Kerja, Gambar dan Harga

Dari proses cara kerja tersebut, terdapat perubahan sinyal yang dapat dikirimkan keluar oleh microphone. Sinyal yang kuat akan memberikan daya suara yang semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Apabila sinyal kurang kuat, maka bisa menggunakan bantuan amplifier yang memang berfungsi untuk memperkuat sinyal suara.

4. Microphone Kapasitor

Hampir sama dengan microphone reluktansi variabel, pada kapasitor juga menggunakan bahan dasar logam yang digantungkan pada pelat logam statis sehingga tampak seperti kapasitor. Melalui gantungan pelat logam statis tersebut, akan muncul goncangan-goncangan yang dapat menghasilkan suara dari diafragma.

Tegangan yang diperlukan pada microphone ini adalah DC konstan dan harus dihubungkan pada diafragma statis. Karena didekatkan pada logam statis, maka tegangan yang dihasilkan juga bisa berubah-ubah. Terlebih adanya tekanan udara juga dapat mempengaruhi gelombang yang dihasilkan.

5. Microfon Kumparan yang Bergerak

Sesuai dengan namanya, microphone satu ini memang terbuat dari bahan kumparan induksi yang digulung-gulung. Gulungan tersebut dikalungkan pada silinder non magnetik dan dilekatkan pada bagian diafragma. Lalu, selanjutnya direkatkan pada celah udara suatu dalam magnet yang permanen.

Kawat-kawat penghubung listriknya terbuat darii bahan non logam karena dilekatkan pada diafragma. Hal tersebut berfungsi agar diafragma mampu menangkap gelombang suara suara. Nantinya, kumparan akan bergerak maju dan mundur pada medan magnet sehingga menghasilkan sinyal listrik yang akan memunculkan suara.

6. Microphone Elektret

Secara jumlah, micrpone satu ini adalah yang paling banyak digunakan. Alasannya adalah karena harganya murah dan bentuknya juga relatif sederhana. Lewat bentuk yang sederhana membuatnya menjadi lebih mudah diakses dan juga anti ribet. Terlebih penggunaannya bisa dikaitkan pada komputer, ponsel, headset, dan hadsfree.

Bahan dari microphone satu ini menggunakan lapisan teflon yang melekat pada logam statis. Ada juga tambahan muatan-muatan negatif yang mampu menimbulkan medan listrik. Dari medan listrik tersebut, muncullah getaran suara yang dihasilkan dari tekanan udara di dalamnya.

7. Microphone Pita

Sesuai dengan namanya, microphone pita mengandung beberapa pita-pita tipis di dalamnya. Pita-pita tipis tersebut berfungsi untuk merekatkan aluminium dan duraluminium yang dapat digunakan untuk mengubah arus energi. Ciri khas dari microphone ini adalah mampu mengambil suara dari dua arah sisi mic.

Baca Juga  √ Pengertian Fingerprint: Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

Produk pertama dari microphone pita adalah RCA PB-31. Tahun produksinya adalah 1931 yang mana sering digunakan sebagai alat bantu penyiaran. Microphone tersebut banyak digunakan dalam dunia penyiaran karena mampu membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih.

8. Microphone Laser

Karena merupakan microphone jenis laser, maka cara kerjanya juga berkaitan dengan laser. Microphone ini akan menangkap getaran yang berasal dari pesawat, seperti misalnya kaca jendela, foto, dan sejenisnya. Sinyal dari laser tersebut kemudian akan diubah hingga dapat memunculkan audio.

Pada dasarnya, apabila suara menabrak kaca jendela, maka sinar lasernya akan membelok secara perlahan. Hasil dari belokan tersebutlah yang akan menerjemahkan suara menggunakan bantuan fotosel. Perkembangan teknologi menggunakan laser terus dikaji karena berpotensi untuk dapat dikonversi ke sinyal audio dengan cepat.

9. Microphone Kristal

Kristal memiliki sifat yang gampang berubah-ubah bentuk. Perubahan yang terjadi tersebut akan menempelkan diafragma pada kristal sehingga kristal dapat diubah lagi menjadi sinyal gelombang suara. Gelombang tersebut nantinya akan memukul bagian diafragma dan berubah menjadi suara.

Secara umum, microphone kristal memiliki suara yang begitu jernih, meskipun tingkat keluarannya rendah. Penggunaan jenis microphone satu ini lebih banyak dimanfaatkan oleh kalangan kelas atas karena harganya yang terbilang mahal.

Cara Kerja Micrphone

Cara Kerja Micrphone

Sesuai dengan pengertian microphone yang mampu membentuk gelombang bunyi, cara kerjanya juga berkaitan dengan pembentukan bunyi ketika berbicara. Saat berbicara, secara tidak langsung gelombang suara akan terbentuk dan mengalir menuju microphone. Ketika sudah mencapai di dalam microphone, suara tersebut akan menembus diafragma karena hanya terhalang benang tipis.

Pada bagian kumparan kawat belakangnya juga akan ikut bergetar mengikuti getaran diafragma. Selain itu, medan magnetnya juga akan menimbulkan reaksi berupa sinyal listrik yang nantinya dapat menghasilkan suara. Lalu, sebagai pengerasnya, biasanya menggunakan alat penguat suara berupa amplifier.


Itulah pembahasan mengenai microphone yang perlu untuk Anda ketahui. Selain fungsinya sebagai pengeras suara, microphone juga sangat berperan penting dalam dunia penyiaran dan telekomunikasi. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment